Hari Internasional Anti Korupsi: Sejarah di Balik 9 Desember
Setiap tanggal 9 Desember, dunia memperingati Hari Internasional Anti Korupsi, sebuah momentum untuk merenungkan bahaya korupsi dan bersama-sama melawannya. Peringatan ini juga mengingatkan kita akan sejarah panjang perjuangan melawan korupsi, yang telah dimulai sejak zaman kuno.
Korupsi: Penyakit Mematikan yang Menggerogoti Peradaban
Korupsi, seperti penyakit mematikan, meracuni sendi-sendi kehidupan masyarakat dan menggerogoti fondasi negara. Sejak berabad-abad lalu, korupsi telah menjadi momok yang menghantui peradaban manusia, menghambat kemajuan dan menghancurkan keadilan. Dari zaman Romawi Kuno hingga era modern, korupsi telah mewarnai sejarah, mencoreng nama tokoh besar dan memicu konflik.
Jejak Korupsi di Masa Kuno
Di masa Romawi Kuno, korupsi merajalela di kalangan pejabat tinggi dan politikus. Praktik suap dan penyalahgunaan kekuasaan menjadi hal yang lumrah. Bahkan, Kaisar Romawi sendiri tercatat terlibat dalam berbagai skandal korupsi.
Di Tiongkok kuno, sistem ujian kepegawaian yang dikenal sebagai “Kejuaraan Imperial” seringkali disusupi praktik korupsi. Pejabat tinggi yang memiliki kekuasaan besar dapat dengan mudah mengatur hasil ujian, sehingga mereka dapat menempatkan orang-orang yang loyal kepada mereka di posisi penting dalam pemerintahan.
Perjuangan Melawan Korupsi di Era Modern
Seiring berjalannya waktu, kesadaran tentang bahaya korupsi semakin kuat, memicu munculnya gerakan anti korupsi di berbagai penjuru dunia.
Pada abad ke-18, “Era Pencerahan” di Eropa melahirkan pemikiran tentang pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Para pemikir seperti John Locke dan Montesquieu menekankan pentingnya pemisahan kekuasaan dan kebebasan pers untuk mencegah korupsi.
Di abad ke-20, munculnya organisasi internasional seperti Transparency International (TI) dan United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) menandai babak baru dalam perjuangan melawan korupsi. TI menerbitkan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) tahunan yang mengukur persepsi korupsi di berbagai negara di dunia.
Lahirnya Hari Internasional Anti Korupsi
Pada tahun 2003, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 9 Desember sebagai Hari Internasional Anti Korupsi. Penetapan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat internasional tentang bahaya korupsi dan mendorong upaya kolektif untuk memberantasnya.
Tanggal 9 Desember dipilih untuk memperingati Konvensi PBB Melawan Korupsi, yang ditandatangani pada tanggal tersebut di Meksiko pada tahun 2003. Konvensi ini merupakan instrumen hukum internasional yang mengikat secara hukum untuk melawan korupsi.
9 Desember: Momentum Perjuangan Bersama
9 Desember bukanlah sekadar tanggal dalam kalender, tetapi momentum bagi kita untuk meneruskan perjuangan melawan korupsi. Mari kita bergandengan tangan, membangun dunia yang adil, transparan, dan bebas dari korupsi.
Cara Menghadapi Korupsi
Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghadapi korupsi:
- Mendidik diri sendiri dan orang lain tentang bahaya korupsi.
- Menjadi warga negara yang aktif dan kritis.
- Menolak untuk terlibat dalam praktik korupsi.
- Melaporkan kasus korupsi kepada pihak berwenang.
- Mendukung organisasi anti korupsi dan gerakan yang memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas.
Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan dunia yang bebas dari korupsi, di mana keadilan dan kemakmuran dapat terwujud bagi semua.